Ditulis oleh: Ayub T.
"Apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, ...."
(Kolose 3:23)
(Kolose 3:23)
Orang percaya yang dipanggil Tuhan
untuk bekerja dalam bidang apa pun juga dipanggil untuk memberitakan
Injil! Apakah bisa kedua hal ini berjalan seiring dan berbanding lurus
tanpa memandang yang satu lebih penting dari yang lain? Untuk mengerti
bagaimana 2 hal ini bisa berjalan seiring, maka kita perlu terlebih
dahulu mengenal panggilan khusus mengapa diri kita ada di dalam dunia
ini. Tuhan memanggil gereja-gereja-Nya
untuk membawa kabar baik masuk ke dalam setiap bidang pekerjaan legal
yang ada dalam dunia ini, menerangi setiap bagian yang gelap yang masih
dikerjakan oleh banyak orang yang terhilang, mulai dari bidang sosial,
ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Injil
Kristus harus segera dinyatakan dalam banyak bidang tersebut. Setiap
orang percaya memiliki beban yang sama dalam pemberitaan Injil. Amanat
Agung dalam Matius 28:19-20
bukan hanya diberikan untuk mereka yang berkecimpung di dunia pelayanan
rohani dan gereja saja, melainkan untuk setiap orang percaya, setiap
murid Kristus yang saat ini mengerjakan banyak jenis pekerjaan. Tidak
peduli apakah saya seorang tukang sapu jalanan? Apakah saya seorang
pemulung sampah? Apakah saya seorang manajer di satu perusahaan? Apakah
saya seorang politikus? Apakah saya seorang ahli hukum? Ataukah, saya
hanya seorang penjual makanan? Apakah Anda seniman? Selama pekerjaan
Saudara bukanlah pekerjaan yang salah, maka Tuhan akan memakai Saudara
untuk bersaksi dan memberitakan Injil bagi-Nya. Ketika Injil dinyatakan
dalam diri seseorang dan dia percaya, maka Injil akan dinyatakan melalui
kehidupannya, termasuk dalam pekerjaannya.
Bila kita telah menemukan dasar
kebenaran ini, maka pekerjaan-pekerjaan yang kita kerjakan bukan lagi
berpusat pada kebutuhan dan keuntungan diri, melainkan berpusat pada
panggilan Kristus untuk menyatakan Injil dan Pribadi-Nya melalui apa
yang kita lakukan. Saya bekerja supaya saya bisa memenuhi kebutuhan
hidup, apakah salah? Tentu tidak, tetapi ketika saya bekerja dan saya
melakukannya untuk Tuhan, saya sedang membawa diri saya pada tujuan yang
benar dan semestinya, yaitu "memuliakan Kristus". Seorang yang mengenal
Tuhan dan memiliki iman akan memercayai "providensia Allah", Dialah
Tuhan yang memelihara umat-Nya. Jadi, jelas tujuan kita ketika kita
bekerja sebagai murid Kristus bukan untuk mendapat dan menimbun uang
sebanyak mungkin untuk mengusahakan kebahagiaan, tetapi untuk menyatakan
Kristus dalam pekerjaan kita bagi jiwa terhilang.
Inilah nilai kekal yang bisa kita kerjakan selama kita hidup dalam
dunia yang fana ini. Hasil yang akan kita dapatkan pun akan berbeda,
kualitas yang akan kita berikan dan capai pun akan berbeda karena Tuhan
sendirilah yang bekerja sama dengan kita dan standar Tuhanlah yang kita
usahakan.
Apakah ini sesuatu yang mudah?
Tentu dalam pelaksanaannya akan sulit sekali, banyak ilah lain yang akan
kita jumpai dalam pekerjaan. Mereka siap menggoda dan membawa kita
menjauh dari panggilan utama kita. Jika kita melakukan pekerjaan bagi
Tuhan, tentu dunia dan banyak orang di sekitar akan menjadi musuh.
Percayalah, dunia tidak menerima standar Allah. Janganlah takut, jangan
undur, jangan menjadi serupa dengan dunia ini. Dalam Amanat Agung, dalam
Matius 28:19-20,
Ia berjanji untuk menyertai kita sampai kesudahannya. Berkat ini jauh
lebih berharga daripada semua jumlah uang yang kita miliki selama
bekerja di dunia ini.
Panggilan utama orang percaya
adalah membawa kabar baik di mana pun ditempatkan dan di dalam segala
pekerjaan baik yang dipercayakan. Saat ini, kembali kita akan bergumul
bersama jika Tuhan tidak memanggil saya menjadi seorang utusan misi atau
penginjil, apakah saya masih harus memberitakan Injil? Iya! Jangan
tawarkan diri kita untuk tidak memberitakan Injil, Paulus berkata, "Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil."
Lalu, bagaimana cara saya memberitakan Injil sedangkan separuh hari
saya lebih saya pakai untuk bekerja dan mencari uang? 1 X 24 jam Tuhan
memberikan kita waktu untuk mengenal Injil itu sendiri dan
memberitakannya, tentu kita harus mengawalinya dengan bergumul, "apakah
pekerjaan yang saya lakukan tidak bertentangan dengan prinsip Alkitab?"
Jika tidak, pergumulan selanjutnya "bagaimana saya menyaksikan kasih
Kristus dalam pekerjaan saya sehingga ada harapan untuk banyak orang
mendengar Injil Kristus melalui apa yang saya lakukan dan saya boleh
menjadi saksi bagi mereka?"
Ketika saya melakukan prinsip ini, maka saya sebenarnya sedang melakukan misi Kerajaan Allah.
Saya sedang menjadi seorang utusan yang diutus di tengah-tengah
masyarakat. Bagaimana langkah nyata untuk memulai membawa Injil dalam
pekerjaan saya?
Injil adalah kabar sukacita, Tuhan
mengampuni kesalahan manusia dan membawa manusia kembali pada tujuan
yang sebenarnya, yaitu tujuan mulia yang Tuhan berikan. Manusia bisa
berdamai kembali dengan Sang Pencipta
jagad raya, manusia bisa berdamai kembali dengan diri sendiri, manusia
bisa berdamai kembali dengan orang lain, dan manusia bisa berdamai
kembali dengan alam. Bekerja dan mengusahakan segala potensi diri adalah
mandat yang Tuhan berikan, manusia harus mengelola sumber daya yang ada
di luar dirinya dan manusia juga harus mengelola potensi yang ada di
dalam dirinya. Lalu, bagaimana langkah praktis kita untuk memberitakan
Injil secara pribadi melalui pekerjaan kita? Kita harus memulainya
dengan firman Allah
dan doa, firman Tuhan akan menyatakan kebenaran yang akan mengubah 180
derajat sudut pandang kita, hidupku bagi Kristus bukan untuk pribadiku
lagi (Galatia 2:19-20). "Misi adalah kerinduan hati Allah yang kita mengerti melalui firman Tuhan".
Berdoalah, bertanyalah pada Sang Pengutus yang menyusun rencana hidup
Anda. Saya ingat jelas ketika pertama kali saya membaca panggilan
seorang nabi Yesaya untuk bangsa Israel dalam Yesaya 6,
Tuhan bertanya, "Siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Yesaya dengan
sigap menjawab, "Ini Aku utuslah aku!" Tuhan memerlukan kesiapan Anda
untuk pergi mewartakan kabar baik, jangan pedulikan apakah di awal Anda
sanggup atau tidak, itu pertanyaan yang sama yang diajukan banyak orang
ketika diperhadapkan dengan pemberitaan Injil. Tuhan akan
menambah-nambah hikmat dan karunia rohani, menyalakan kembali api
penginjilan yang mungkin hampir padam, Tuhan akan melakukan perkara-Nya
yang ajaib melalui kita. Bergumullah untuk pekerjaan saudara! Pekerjaan
yang membuat kita bahagia menjalaninya bukanlah pekerjaan yang sesuai
dengan keinginan kita atau hobi kita, pekerjaan yang akan membuat kita
bersukacita menjalaninya adalah pekerjaan yang kita lakukan karena Tuhan
ingin kita mengerjakannya. Berdoalah dengan sungguh-sungguh, mohon
hikmat dan penyertaan Tuhan. Bagi Anda yang sudah berkeluarga tentu
memiliki pergumulan yang jauh lebih berat daripada mereka yang masih
lajang. Kita akan dibawa pada pemikiran realistis dan kehidupan beriman,
antara logika dan iman kepada Allah. Bekerjalah untuk mewartakan kabar
baik, Tuhan yang mengutus adalah Tuhan yang bertanggung jawab memelihara kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Sumber referensi | ||
1. _____. Alkitab SABDA. Dalam http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=kolose&chapter=3&verse=23 |
No comments:
Post a Comment